Jumat, 24 Februari 2012

kuliah 4 komunikasi antar budaya -STP Sahid-PBU VIII

Kuliah 4: Budaya dan Kebudayaan

Unsur Budaya:
1. Norma : standar perilaku yang berlaku dalam suatu masyarakat/kelompok budaya
2. Nilai   : keputusan moral tentang sesuatu, baik , buruk, patut tidak patut
3. Kepercayaan (belief): Gejala intelektual tentang sesuatu yang terkait dengan lingkungan
4. Bahasa: kodifikasi atau simbol dalam melakukan komunikasi
 

Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

* Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

* Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

* Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama: (Hebling & Glick)

* Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

* Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain:

Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

* alat-alat produktif
* senjata
* wadah
* alat-alat menyalakan api
* makanan
* pakaian
* tempat berlindung dan perumahan
* alat-alat transportasi

Sistem mata pencaharian hidup

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

* berburu dan meramu
* beternak
* bercocok tanam di ladang
* menangkap ikan

Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M. Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.

Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.

Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

Cara pandang terhadap kebudayaan
Kebudayaan sebagai peradaban

Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.

Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".

Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran "manusia alami" (human nature)

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu 
berkebudayaan dan tidak berkebudayaan— dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.

Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama 
— masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum"

Selama Era Romantis, para cendikiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme 
— seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria — mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."

Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.

Pada tahun 50-an, subkebudayaan 
— kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya — mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.

Kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi

Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam 
suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme.

Beri comment anda terkait dengan tulisan di atas, sebagai penanda absensi, dan kirimkan jawaban pertanyaan di bawah ini dalam bentuk MsWord


Dari tulisan di atas, jawablah pertanyaan berikut:




1.Apa yang dimaksud dengan menjadi manusia antar budaya? Mengapa hal itu penting untuk  
dipelajari?
2.Jelaskan tentang apa yang dimaksud dengan komunikasi menurut model Laswell dan  
bedakan dengan model dari Schramm
3.Apa yang dimaksud dengan budaya? Menurut Hebling dan Glick, apa yang dimaksud dengan  
unsur material dan non material
4.Jelaskan perbedaan antara norma, nilai dan kepercayaan

jawaban agar dikirimkan ke susiana64@gmail,com, Paling lambat Senin 27 Februari 2012 pk 12.00

24 komentar:

  1. saya kurang setuju dengan pendapat yg dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19, saya lebih setuju dengan para ilmuwan sosial, kebudayaan seharusnya memang tidak diperbandingkan, karena jika ada perbedaan itu justru menambah keragaman kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yg sudah ada ..
    santi (NIM 2011245007)

    BalasHapus
  2. Menurut saya, budaya adalah bagian dari kehidupan manusia. Didalam kebudayaan terdapat pola – pola perilaku yang merupakan cara – cara manusia untuk bertindak sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat, artinya kebudayaan merupakan suatu garis pokok tentang perilaku yang menetapkan peraturan – peraturan mengenai bagaimana masyarakat harus bertindak, bagaimana masyarakat melakukkan hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi, apa yang harus dilakukan, apa yang dilarang dan sebagainya.
    Hasil karya manusia akan melahirkan suatu kebudayaan atau teknologi yang nantinya akan berguna untuk melindungi ataupun membantu masyarakat untuk mengolah alam yang bisa bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Jadi memang jelas bahwa manusia tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan.
    Nama : Riska Anjarsari
    Nim : 2011245009

    BalasHapus
  3. saya setuju dengan paragraf terakhir dari artikel ini yang menyatakan bahwa pada zaman sekarang pengertian kebudayaan semakin meluas, yang pada intinya menyangkut kesadaran bersama masyarakat dalam memahami arti sebuah perbedaan. tapi, tidak bisa di pungkiri bahwa masih banyak orang yang membagi - bagi golongan ke dalam beberapa tingakatan meskipun berskala kecil, seperti sekolahan puteri di negeri barat ( UK & US ) yang mana status sosial masih sangat di perhatikan. bahkan, seperti yang pernah saya lihat di salah satu channel TV yang menayangkan betapa pilih - pilihnya siswa SMA di salah satu sekolahan asrama di US dalam berteman. seorang Negro sulit menyatu dalam kelompok yang di dominasi oleh orang kulit putih...
    NAMA : DILA FEBRIANI
    NIM : 2011245015

    BalasHapus
  4. Setelah saya menganalisa, memang kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ,ide - ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia dimana dari pola pikir tersebut menimbulkan tindakan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau sesuatu yang terbayang dalam pikiran. Jadi antara gagasan , tindakan dan apresiasi/karya memang erat berkesinambungan.
    mengenai Tingkatan kebudayaan memang berbeda, itu tergantung pada masyarakat itu sendiri dalam besosialisasi,karena hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang peradabannya tergantung pada lingkungannya itu.
    Nama : AFIFAH
    NIM : 2011245021

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. yang kita ketahui banyak sekali yang berpendapat tentang apa itu "budaya"?. maka arti dari budaya tersebut tergantung dari penilaian masing masing orang. dan menurut saya sendiri budaya merupakan sesuatu yang mengandung ciri khas atau hasil karya dari suatu tempat dimana ia tinggal yang biasanya mengandung unsur unsur bahasa, kepercayaan, religius, hukum adat setempat, dan adat istiadat di setiap masing masing daerah.
    nama : kwinta ing ratri hanifa'a
    nim : 2011245003

    BalasHapus
  7. saya kurang setuju dengan cara pandang kebudayaan sebagai peradaban yang menyatakan tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis dan mengatakan bahwa kebudayaan hanya ada satu yang menjadi tolak ukur norma dan nilai, dan menyebut seseorang yang mempunyai kebiasaan yang berbeda adalah seseorang yang tidak berkebudayaan.
    menurut saya kebudayaan adalah yang membedakan kelompok satu dengan yang lainnya,, kebudayaan memberikan ciri khas tersendiri kepada setiap kelompok, setiap individu berhak menentukan kebudayaannya aslinya dan bergabung dengan individu lain membentuk kelompok dengan budaya yang sama,, karena kebudayaan juga merupakan hasil usaha manusia yang mereka implementasikan dalam kehidupan mereka. sebagi contoh negara Indonesia yang terdiri dari berbagi ragam budaya,, dan setiap daerahnyapun tidak mutlak masyrakatnya mempunyai kebudayaan yang sama,, misalnya Jakarta, Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. oleh karena itu menurut saya kebudayaan di dunia ini tidak hanya satu,, dan tidak ada satu individupun yang tidak berbudaya. dan kita harus menghargai setiap kebudayaan yang dimiki kelompok lain,,, bukan untuk membandingkan budaya tinggi dan budaya rendah karena budaya tidak bisa hanya dilihat dari satu sudut pandang.. dan saya setuju dengan pendapat kiHajar Dewantara yang menyatakan "Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai."
    coment by : Letna Soraya ; NIM (2011245014)

    BalasHapus
  8. menurut saya Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota yang ada masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya maka akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima oleh semua masyarakat.
    nama : ivan cahyadi
    nim : 2011245017

    BalasHapus
  9. Nama : Grace Felicia
    NIM : 2011245012

    Menurut saya gagasan cendikiawan Jerman dalam Cara Pandang Kebudayaan sebagai “Sudut Pandang Umum” yang menganggap bahwa ‘budaya tidak dapat diperbandingkan karena suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing’ itu memang benar. Namun mengapa mereka masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif"? Bukankah primitif itu termasuk kebudayaan? Mengapa disebut tidak berkebudayaan? Kita semua tahu bahwa kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) dan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dari sini bisa kita lihat sendiri bahwa semua ini berasal dari manusia. Gagasan ini pun dikeluarkan oleh manusia. Sebenarnya, apa yang dibuat manusia itulah yang menyebabkan perbedaan. Apa yang mau saya katakan disini klise, ‘Back to ourselves’. Kita memiliki pikiran yang tidak selalu sama dengan banyak alasan yang mendukung. Sama dengan kebudayaan yang memang berbeda antara tiap kelompok masyarakat. Jadikan itu sebagai pemersatu, dan bukan pemisah. Keberagaman itu indah.

    BalasHapus
  10. Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi. Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Maka dari itu kita perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima pesan; pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
    nama : dana febrian
    nim : 2011245016

    BalasHapus
  11. Jika berbicara masalah BUDAYA memang cukup menarik sekali.Dari artikel diatas begitu banyak tanggapan mengenai hal tersebut,dan setiap orang ataupun kelompok masing-masing memiliki argumentasi yang berbeda-beda tentang apa itu KEBUDAYAAN.
    Tetapi saya tidak setuju mengenai sudut pandang yang mengatakan bahwa "kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia".Cara pandang ini sangat tidak bisa diterima.Karena didunia ini begitu banyak kebudayaan,hal ini tidak bisa dipungkiri karena setiap negara memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.Antara Timur dan Barat sudah jelas memiliki perbedaan budaya.Tidak usah terlalu jauh,kita ambil saja contoh negara kita (Indonesia),Negara kita begitu banyak memiliki kebudayaan karena notabenya negara kita adalah negara yang multi suku,multi agama.
    jadi Cara pandang seperti ini tidak semestinya ada,karena didunia ini manusia hidup dalam keberagaman.Keberagaman budaya justru yang membuat dunia ini lebih berwarna dan Setiap budaya memiliki norma dan nilai tersendiri.Dan saya sangat setuju dengan cara pandang cendekiawan jerman yang mengatakan bahwa "budaya tidak dapat diperbandingkan karena suatu budaya dengan budaya lain memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing".

    yulius sapria
    PBU 7 STP Sahid Jakarta

    BalasHapus
  12. Explanation : Budaya dari negera maju merasut tanpa ampun ke dalam sendi-sendi budaya lokal, yang lebih menonjolkan liberalisme dan individualisme yang bertolak belakang dengan budaya bangsa Indonesia, akhirnya pun kita terseok-seok menyeimbangkannya. Indonesia sebagai negara yang multi etnis, mendapat tantangan yang sangat maha berat untuk menjaga keseimbangan tanpa menimbulkan kerugian baik terhadap kepentingan masyarakat yang dilindungi oleh HAM maupun terhadap ketahanan dan keamanan bangsa sebagai negara. Melakukan ‘perubahan’ dalam strategy berkomunikasi antar budaya di dunia dengan mempertahankan penampilan wajah dan ideologi PANCASILA.
    Menurut pendapat saya ”Komunikasi” sama “Budaya” itu tidak jauh berbeda pengertianya baik dari segi suku bangsa, ras, agama, latar belakang daerah, maupun latar belakang pendidikan dan yang lainnya.
    Tinggal kitanya lagi bagaimana caranya untuk mengembangkan kebudayaan kita ini ke luar negeri supaya bangsa Indonesia ini tidak hanya di ketahui bahwa Indonesia sangat-sangat banyak memiliki jenis budaya mulai dari Sabang sampai Marauke. Melainkan bangsa-bangsa lain tidak se enaknya mengakui bahwa budaya Indonesia milik mereka contohnya seperti Negara Malaysia yang mengakui bahwa budaya “Reog” “Wayang” “Tari Kecak” milik Negara “Mereka”


    WARNING : KALAU BUKAN KITA YANG MENGEMBANGKAN BUDAYA INDONESIA, SIAPA LAGI ……..???????


    NAMA : ANANDA MUHDIYAH MS
    NIM : 2011245019
    PBU VII STP SAHID JAKARTA PONDOK CABE

    BalasHapus
  13. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. sehingga budaya tersebut muncul dari berbagai pandangan dan pola pikir masyarakat setempat. budaya merupakan simbol, identitas, pandangan, bahasa, tingkah laku maupun seni suatu individu manusia. hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kebudayaan memiliki arti luas dan pastinya beragam. karena setiap satu daerah atau negara satu dengan lainnya memiliki perbedaan. hal ini sesuai dengan pendapat para ahli antropologi pada akhir abad ke - 19 yang telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan. maka hal ini tidak menutup kemungkinan adanya sedikit perubahan budaya seiring berjalanannya waktu karena disebabkan oleh berbagai hal. walaupun budaya tercipta secara turun menurun dan mungkin sudah mendarah daging namun suatu hal yang telah diciptakan oleh manusia akan berubah sesuai teori evolusi. namun adanya perubahan dan perbedaan budaya tersebut jangan jadikan sebagai hal untuk pemicu perpecahan. jadikanlah perbedaan budaya tersebut sebagai hal untuk saling menghargai budaya lain dan menjadikan diri sebagai manusia yang berbudaya.

    BY : SAYYIDATUS SA'DIYAH
    2011245004

    BalasHapus
  14. Assalamualaikum wr. wb..

    Membutuhkan waktu dan konsentrasi yang penuh untuk memahami
    artikel ini secara otodidak dan mengulas kembali dalam
    bentuk komentar. Menurut pemahaman saya pribadi, artikel
    “Budaya dan Kebudayaan” seperti dari awal yang dijelaskan
    tentang keempat unsur budaya yang pernah diterangkan
    sebelumnya oleh Ibu Susiana di pertemuan perkuliahan
    kemarin bahwa keempat unsur tersebut sangat berperan
    penting dalam kebudayaan yang diantaranya norma, nilai,
    kepercayaan dan bahasa. Ketika mendapati kejelasan dari
    keempat unsur tersebut barulah kita menemui adanya
    perwujudan yang muncul dari keempat unsur tersebut.

    Perwujudan yang biasa kita kenal dengan GAA, dimana Gagasan
    berisikan sebuah norma dan nilai seperti yang terjadi di
    Indonesia yaitu peraturan Undang-undang berdasarkan hukum
    yang berlaku di Indonesia. Kemudian, sebuah tindakan
    kebudayaan dari budaya indonesia yang begitu ramah dan
    hangat ketika menyapa semua orang. Lalu di akhiri dengan
    Artefak atau karya dalam bentuk fisik layaknya kesenian
    yaitu "batik" yang menjadi kesenian budaya bangsa Indonesia
    terlahir dalam karya bangsa anak Indonesia.

    Saya akan membahas hal pertama dan terakhir dimana terakhir
    dalam artikel ini tentang world of view terhadap suatu
    kebudayaan. Dari artikel tentang world of view yang
    berbeda-beda saya mempunyai pemahaman tersendiri untuk
    budaya dan kebudayaan, dimana saya memahami bahwa pada
    dasarnya budaya itu mengandung arti beragam atau berbeda,
    dari setiap ruang lingkup masyarakat menghasilkan kebiasaan
    dan keragaman budaya yang berbeda-beda.

    Saya sangat setuju ketika prinsip world of view tentang
    kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat
    diperbandingkan, jelas dapat dibandingkan ketika sistem ini
    diterapkan di negara Indonesia dan balik lagi pada keragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.. Dari
    perbedaan tersebut kita dapat menilai bahkan
    memperbandingkan budaya dalam setiap ruang lingkup di
    Indonesia yang berbeda pula. Maka akan menimbulkan
    tanggapan salah satu kebudayaan ada yang lebih tinggi dari
    kebudayaan lainnya. Itu kembali lagi pada world of view dan
    kebutuhan seseorang memandang. Ketika kita membutuhkan
    budaya malam anak muda yaitu clubbing lebih penting itu
    karena berdasarkan kebutuhan orang tersebut dominan ke arah
    sana. Belum tentu orang lain berfikiran sama jadi kembali
    pada apa yang dibutuhkan dari setiap budaya seseorang.
    Dan ketika pada era romantis mereka menerapkan bahwa
    budaya tidak dapat dibandingkan karena mempunyai perbedaan
    dan ciri khas dari setiap ruang lingkup masyarakat,

    Kembali lagi pada inti yang luas bahwa budaya itu memang
    berbeda mereka dibedakan dalam kategori yang ingin
    disempurnakan dalam tingkat tetapi ketika budaya itu tidak
    dapat diperbandingkan karena budaya itu bersifat alamiah
    dan mempunyai keunikan yang khas disetiap ruang lingkup
    tersebut. Menurut pemikiran saya tidak ada yang salah dalam
    cara pemikiran ini karena setiap manusia mempunyai cara
    pandang yang sesuai dengan kebutuhan dan pengalaman
    persepsi mereka. Jadi ketika budaya itu diperbedakan atau
    tidak itu kembali lagi pada persepsi orang yang berbeda
    karena budaya pun berasal dari pengalaman dan persepsi yang
    berbeda dalam setiap ruang lingkup. So guys, persepsi
    apakah yang kalian punya?

    Nama Mahasiswa : Ryan Permata Putri
    NIM : 2011245010

    BalasHapus
  15. Kebudayaan atau culture ialah keseluruhan pemikiran dan benda yang dapat dibuat atau diciptakan oleh manusia itu sendiri dalam perkembangan sejarahnya baik itu perkembangan sejarah yang dulu maupun perkembangan yang sekarang. Menurut saya sendiri kebudayaan sudah sangat berkembang terutama diindonesia kebudayaan itu sudah berkembang,dahulu kala banyaknya pelancong-pelancong yang menyebabkan banyaknya kebudayaan terutama diindonesia. Tetapi kita harus kritis dan selektif dalam memilih kebudayaan yang datang itu,karena jangan sampai kita menggeserkan kebudayaan lama yang sudah menjadi tradisi dinegeri kita ini.kebudayaan juga dapat diartikan sebagai penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang telah atau sedang dipelajarinya.kebudayaan juga dapat dilakukan manusia dengan senang,bahagia,sabar,penuh percaya diri,dan harus konsisten pastinya.setiap orang pasti mempunyai kebudayaan terutama diindonesia banyak terdapat budaya-budaya yang berbeda-beda dengan ciri khas yang berbeda-beda juga, mereka dapat mengembangkan budaya mereka tersebut dengan cara mereka sendiri tergantung kepada mereka bagaimana cara mereka mengembangkan kebudayaan mereka itu.saya setuju dengan pasal 32 UUD 1945 yang menjelaskan bahwa kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat indonesia seluruhnya.kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan bangsa.semua kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab,budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa indonesia.sesuatu yang terjadi dalam diri kita hingga secara budaya tidak mampu memisahkan yang satu dari yang lainnya mana yang bayangan mana yang kenyataan mana yang mimpi dan mana yang dunia nyata.malah banyak orang saat ini yang membuat ilmu dan teknologi dan orang tersebut percaya dengan ilmu dan teknologi tersebut dapat menyelesaikan masalah manusia di dunia ini.jadi kita tidak tajam lag iuntuk membedakan mana yang halal dan yang haram karena itu banyak orang beramai-ramai dan penuh ke bahagiaan untuk melakukan hal-hal yang buruk.

    NAMA:ABDAN SYAKURA
    NIM :2011245020
    PBU 7 STP SAHID

    BalasHapus
  16. Yang saya ketahui tentang “BUDAYA” banyak orang yang megartikan budaya itu sendiri dan bnyak juga pendapat-pendapat orang yang menilai tentang budaya tersebut,yang saya tau budaya itu mengartikan suatu prilaku ciri khas atau karya yang berasal dari tempat mereka tingal atau pun peraturan yang ada di daerah tempat tinggal mereka karna peraturan itu lah yang menjadi cirri khas budaya mereka,.
    Banyak tempat tingal di indonesia,banyak suku,dan pastinya bnyak kebudayaan yang berasal dari tempat tingal mereka tersebut,semakin banyak suku yang ada dan semakin banyaklah kebudaan yang ada di negari kita ini,..
    Tetapi bnyak juga ilmuan yang mengartikan tentang budaya itu sendri,,.
    Ada pendapat dari ilmuan social jangan pernah memperbandingkan budaya itu,karna jika memperbandingkan maka bnyak budaya yang semkin muncul,sehingga menutupi budaya yang sebenarnya,.
    Dan ada yang bilang budaya itu adalah prilaku orang dari tempat asalnya mereka,cara-cara mereka untuk bertindak melakukan suatu hal yang berasal dari tempat tinggal mereka,.
    Semakin banyak orang yang mengetahui tentang budaya itu dan semakin banyak lah pegertian tentang budaya itu sendri,pendapat yang di mukakan pun yang keluar dari pemikiran masing-masing,..

    Ya yang saya mau bilang jangan lah cari apa itu arti dari “BUDAYA” yang ada di setiap daerah atau suku,.pertahankan budaya yang kita miliki jangan sampai di ambil dengan Negara tetangga,budaya kita banyak,jagalah budaya kita,dan lestarikan budaya yang kita miliki..
    I love the culture of Indonesia,,..
    Nama saya : Ranggy Frastika Pranata
    Nim : 2011245022

    BalasHapus
  17. I strongly agree about the Language Paragraph. Language is defiantly a tool of human culture which is used to communicate whether it is through oral, written or sign language. Not everyone in this world has the same mind set, nor lived the same life as one another and since not everyone in this world speaks the same language or the body language are 100% the same, it causes miscommunications. However, I also agree humans can adapt to the customs, behaviors and manners of the society but it takes time, will and some patience. Through studying ancient texts, science and technology, humans will eventually learn about the difference in cultures around the world and try adapting and respecting to it as they meet new people/visit different parts of the world.

    From reading the article, I summarize that culture can't simply be compared because each part of the world has its own culture which makes them individually unique. From Culture, it helps human to open up their mind and creativity as we can learn from one and another.

    NAME: SAHASRAKIRANA NARENDRADHIPA
    NIM: 2011240011

    BalasHapus
  18. menurut saya kebudayaan adalah sesuatu karya yang timbul dari dalam diri manusia dan dihasilkan oleh manusia entah dalam bentuk material (benda) atapun dalam bentuk suatu kesenian.
    kebudayaan suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat dengan daerah atau kelompok masyarakat yang lain tidak dapat dibandingkan mana yang lebhi baik atau lebih "berkebudayaan" karena sebenarnya nilai suatu budaya itu baik atau buruk, tinggi atau rendah adalah sesuatu hal yang relatif, tergantung kepada pendapat masing-masing orang.
    satu yang pasti sebagai manusia yang berbudaya kita harus bisa mempertahankan bahkan mengembangkan kebudayaan yang kita miliki tanpa menmbanding-bandingkan nya dengan kebudayaan yang lain apalagi menganggap budaya kita yang lebih baik.

    Nama : Siska Jeanete Saununu
    NIM : 2011245001

    BalasHapus
  19. nama : ahmad luthfi
    nim : 2011245005

    Pengertian Kebudayaan – Banyak berbagai definisi tentang kebudayaan yang telah di paparkan oleh para ahli. Dari berbagai definisi dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain.

    BalasHapus
  20. Pada dasarnya setiap sesuatu yang memiliki proses alami yang tidak singkat mengandung makna yang rumit dan kompleks. Seperti jagadraya kita yang tersusun rapi namun bersifat rumit dan kompleks, lalu organ tubuh manusia yang juga rumit dan kompleks, arti kehidupan yang rumit dan kompleks, begitupun dengan makna kebudayaan yang juga rumit dan kompleks.
    Namun dari sekian kekompleksan itu, saya setuju dengan cuplikan kalimat di teori Kebudayaan sebagai "sudut pandang umum" yang mengatakan bahwa "Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. ” Namun, saya kurang setuju dengan kalimatnya juga yang mengatakan bahwa “Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan.”

    Menurut saya pribadi Budaya adalah hasil karya manusia, dan manusia adalah pencipta budaya (Jadi, manusia=budaya, budaya=manusia)

    Karena manusia itu unik dengan keberagaman pribadinya, dan budaya itu unik dengan keberagaman tiap2 penganutnya (yaitu kelompok manusia). Dapat disimpulkan budaya itu dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Dan saya setuju dengan pendapat Grace Felicia yang mengatakan bahwa “sebenarnya apa yang dibuat manusia itulah yang menyebabkan perbedaan, keberagaman itu indah”

    Namun, menurut saya pendapat yang mengatakan “keragaman budaya tidak dapat diperbandingkan”itu kurang bijak. Seperti keberagaman kepribadian manusia, keberagaman budaya juga bisa diperbandingkan dengan alasan positive yaitu untuk “menjadi lebih baik”. Di abad ke 21 ini banyak bahkan hampir semua negara bersifat terbuka dengan kehadiran budaya negara lain, dan kita sebagai insan yang cerdas baiknya juga turut bersikap terbuka NAMUN menyaring budaya-budaya asing (budaya lain) tentang yang mana yang dapat kita tiru dan yang mana yang tidak perlu kita tiru tanpa harus meninggalkan nilai-nilai intim budaya kita sendiri. Semua alasan itu adalah kembali pada reason saya yaitu “untuk menjadi lebih baik”.
    Contoh : kita boleh perbandingkan budaya disiplin yang telah terlebel pada negara kita dan jepang. Dimana budaya disiplin negara jepang memiliki lebel yang lebih berkualitas dibanding yang negara kita miliki. Sadarilah, budaya tidak disiplin kita itu telah tercipta, lahir, tertanam, turun-temurun, dan terkenal di sebagian dunia. Kita tidak perlu pertahankan budaya itu, karena itu budaya yang buruk.
    Dan itulah contoh kecil dari yang saya maksud, menjadi insan cerdas untuk berproses menuju ke arah yang lebih baik yang bisa berawal dari budaya, meskipun prosesnya tidak akan semudah membalikan telapakm tangan.

    Jovana Devera
    2011245002

    BalasHapus
  21. di zaman sekarang memang budaya sangat penting untuk dimengerti, agar manusia bisa hidup berdampingan dengan damai, maka harus saling mengahargai budaya masing-masing meskipun berbeda. Nilai-nilai budaya masyarakat memberikan identitas sendiri. Sebuah komunitas keuntungan karakter dan kepribadian sendiri, karena budaya rakyatnya. Budaya adalah bersama oleh anggota masyarakat. Hal ini belajar dan lulus dari generasi tua ke yang baru. Untuk transfer efektif budaya dari satu generasi ke generasi, itu harus diterjemahkan ke dalam simbol. Bahasa, seni dan agama berfungsi sebagai sarana simbolik transfer nilai-nilai budaya antar generasi.

    Budaya adalah suatu ikatan yang mengikat orang-orang dari wilayah atau masyarakat bersama-sama. Ini adalah ikatan yang umum, yang membawa orang-orang dari komunitas bersama. Kebiasaan dan tradisi bahwa orang-orang komunitas tindak, festival mereka merayakannya, jenis pakaian yang mereka kenakan, makanan yang mereka makan, dan yang paling penting, nilai-nilai budaya yang mereka mematuhi, mengikat mereka bersama-sama. terima kasih....^^

    DEWI PRASETYAWATI
    2011245018

    BalasHapus
  22. menurut sudut pandang dan pendapat saya yang telah saya teliti mengenai budaya ialah ...

    Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.
    Dan budaya menurut pandangan dan pengertian yang saya teliti ialah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
    Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

    BOWIE FIASTRO
    2011245011

    BalasHapus
  23. Menurut pendapat saya, Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
    berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari
    Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.[2]
    Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
    Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
    Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

    Nama : Septin Indryani
    NIM : 2011245013

    BalasHapus