Pulau Bintan merupakan pulau terbesar diantara
pulau-pulau lainnya yang ada di propinsi termuda Indonesia, yaitu propinsi
Kepulauan Riau. Letaknya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan
negara tetanga Singapore dan Malaysia. Jarak tempuh dari Singapore ke Tanjung
Pinang hanya 2 jam dengan menggunakan Ferry. Bahkan bagian utara Pulau Bintan,
yaitu Lagoi dapat ditempuh hanya dalam waktu 55 menit. Karena letaknya yang
strategis, sudah sejak lama Bintan menjadi pusat perdagangan dan pariwisata.
Pariwisata semakin berkembang ketika diterapkannya kebijakan bebas visa bagi
wisman asal negara Asean, seperti Singapore dan Malaysia.
Setiap
tahun Pulau Bintan dikunjungi oleh sekitar 500 ribu orang wisatawan
mancanegara. Ada dua tujuan wisata di Bintan, yaitu Tanjung Pinang yang menjadi
ibu kota propinsi Kepulauan Riau dan Kawasan Wisata Internasional Lagoi, Kab.
Bintan yang terletak di utara P. Bintan. Wisman yang datang ke Tanjung Pinang
di dominasi oleh turis dari Singapore dan Malaysia, umumnya mereka datang untuk
berbelanja (shopping) atau mencari hiburan semata. Sedangkan turis yang datang
ke Kawasan Wisata Lagoi lebih beragam, biasanya mereka datang dengan tujuan
untuk berlibur, bulan madu atau berolah raga, khususnya golf.
Banyaknya
jumlah wisman yang berkunjung ke P. Bintan memang telah meningkatkan
perekonomian dan menciptakan banyak lapangan kerja. Pariwisata menjadi tulang
punggung penggerak roda perekonomian dan menjadi salah satu sumber pendapatan
utama pemerintah setempat, khususnya penerimaan dari pajak hotel dan
restaurant. Namun, sayangnya hiruk pikuk dan gemerlap pariwisata ini belum bisa
dinikmati sepenuhya oleh penduduk asli, mereka kalah bersaing dengan pendatang
yang umumnya memiliki keuletan, keterampilan dan pendidikan yang relatif lebih
baik dari penduduk lokal.
Untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam bidang pariwisata, pada tahun
2002 digulirkan proyek pengembangan ekowisata berbasis komunitas dengan nama Bintan
Ecotourism
Venture Project (BEVEP) yang dibiayai oleh multi lembaga, yaitu
Department for International Development (DFID, Inggris), PEMDA Kab. Bintan
dan PT Bintan Resort Cakrawala selaku pengelola kawasan wisata Lagoi.
Proyek selama 3 tahun ini dilaksanakan di dua desa yang letaknya bersinggungan
dengan kawasan wisata Lagoi, yaitu Desa Sebong Lagoi dan desa Sribintan,
Kecamatan Teluk Sebong, Kab. Bintan. BEVEP bertujuan untuk memberikan
alternatif pendapatan dengan menjadi pelaku pariwisata di desanya
masing-masing. Tujuan lain yang hendak dicapai dalam proyek ini adalah menjaga
kelestarian lingkungan dan mempromosikan budaya Melayu Riau.
Kegiatan utama Proyek Ekowisata berbasis
komunitas ini adalah meningkatkan keterampilan penduduk lokal dalam bidang
pariwisata melalui serangkaian kegiatan pelatihan yang relevan. Kegiatan lain
adalah memperbaiki infrastruktur desa serta membangun berbagai sarana
pariwisata yang diperlukan. Dengan di bantu konsultan ahli dalam dan luar
negeri kemudian di rancang beberapa produk ekowisata sesuai dengan potensi yang
ada di kedua desa tersebut. Setelah melakukan beberapa kali uji pasar dan
justifikasi, akhirnya produk ekowisata siap untuk dipasarkan. Seluruh kegiatan
proyek dari mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dilakukan
secara bersama-sama dengan masyarakat setempat.
Usaha
ekowisata ini selanjutnya dioperasikan oleh masyarakat setempat melalui wadah
organisasi Yayasan Ekowisata yang telah dibentuk sebelumnya di setiap desa.
Produk ekowisata yang dijual antara lain Ekowisata Memancing Tradisional di Sungai Sebong, Ekowisata Mendaki Gunung Bintan, Ekowisata Budaya Desa, Ekowisata Bersepeda Melintasi hutan,
pantai, perkebunan dan kawasan pemukiman, Ekowisata Memancing ke Tengah Laut,
Ekowisata Menjelajah Desa dengan Bersepeda, dsb. Pangsa pasar ekowisata adalah
wisman yang berkunjung ke kawasan wisata Lagoi. Kegiatan promosi dan pemasaran
dilakukan oleh PT Bintan Resort Cakrawala yang merupakan mitra kerja Yayasan
Ekowisata.
Pertanyaan:
Menurut Saudara, dari bacaan di atas,
aktivitas apa saja yang memperlihatkan penerapan prinsip-prinsip Pariwisata
berkelanjutan?
Buatlah
jawaban anda dengan singkat dan jelas
Jawaban dikirimkan via email ke susiana64@gmail.com, plg lambat Sabtu, 11 Oktober 2013 pk. 23.59