Selasa, 08 Oktober 2013

kuliah ke 6 Pariwisata Berkelanjutan kelas sudirman

Bacalah tulisan di bawah ini, dan jawablah pertanyaannya
Pulau Bintan merupakan pulau terbesar diantara pulau-pulau lainnya yang ada di propinsi termuda Indonesia, yaitu propinsi Kepulauan Riau. Letaknya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan negara tetanga Singapore dan Malaysia. Jarak tempuh dari Singapore ke Tanjung Pinang hanya 2 jam dengan menggunakan Ferry. Bahkan bagian utara Pulau Bintan, yaitu Lagoi dapat ditempuh hanya dalam waktu 55 menit. Karena letaknya yang strategis, sudah sejak lama Bintan menjadi pusat perdagangan dan pariwisata. Pariwisata semakin berkembang ketika diterapkannya kebijakan bebas visa bagi wisman asal negara Asean, seperti Singapore dan Malaysia.
        Setiap tahun Pulau Bintan dikunjungi oleh sekitar 500 ribu orang wisatawan mancanegara. Ada dua tujuan wisata di Bintan, yaitu Tanjung Pinang yang menjadi ibu kota propinsi Kepulauan Riau dan Kawasan Wisata Internasional Lagoi, Kab. Bintan yang terletak di utara P. Bintan. Wisman yang datang ke Tanjung Pinang di dominasi oleh turis dari Singapore dan Malaysia, umumnya mereka datang untuk berbelanja (shopping) atau mencari hiburan semata. Sedangkan turis yang datang ke Kawasan Wisata Lagoi lebih beragam, biasanya mereka datang dengan tujuan untuk berlibur, bulan madu atau berolah raga, khususnya golf.
        Banyaknya jumlah wisman yang berkunjung ke P. Bintan memang telah meningkatkan perekonomian dan menciptakan banyak lapangan kerja. Pariwisata menjadi tulang punggung penggerak roda perekonomian dan menjadi salah satu sumber pendapatan utama pemerintah setempat, khususnya penerimaan dari pajak hotel dan restaurant. Namun, sayangnya hiruk pikuk dan gemerlap pariwisata ini belum bisa dinikmati sepenuhya oleh penduduk asli, mereka kalah bersaing dengan pendatang yang umumnya memiliki keuletan, keterampilan dan pendidikan yang relatif lebih baik dari penduduk lokal.
        Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam bidang pariwisata, pada tahun 2002 digulirkan proyek pengembangan ekowisata berbasis komunitas dengan nama Bintan Ecotourism
Venture Project (BEVEP) yang dibiayai oleh multi lembaga, yaitu Department for International Development (DFID, Inggris), PEMDA Kab. Bintan dan PT Bintan Resort Cakrawala selaku pengelola kawasan wisata Lagoi. Proyek selama 3 tahun ini dilaksanakan di dua desa yang letaknya bersinggungan dengan kawasan wisata Lagoi, yaitu Desa Sebong Lagoi dan desa Sribintan, Kecamatan Teluk Sebong, Kab. Bintan. BEVEP bertujuan untuk memberikan alternatif pendapatan dengan menjadi pelaku pariwisata di desanya masing-masing. Tujuan lain yang hendak dicapai dalam proyek ini adalah menjaga kelestarian lingkungan dan mempromosikan budaya Melayu Riau.
Kegiatan utama Proyek Ekowisata berbasis komunitas ini adalah meningkatkan keterampilan penduduk lokal dalam bidang pariwisata melalui serangkaian kegiatan pelatihan yang relevan. Kegiatan lain adalah memperbaiki infrastruktur desa serta membangun berbagai sarana pariwisata yang diperlukan. Dengan di bantu konsultan ahli dalam dan luar negeri kemudian di rancang beberapa produk ekowisata sesuai dengan potensi yang ada di kedua desa tersebut. Setelah melakukan beberapa kali uji pasar dan justifikasi, akhirnya produk ekowisata siap untuk dipasarkan. Seluruh kegiatan proyek dari mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat setempat.
        Usaha ekowisata ini selanjutnya dioperasikan oleh masyarakat setempat melalui wadah organisasi Yayasan Ekowisata yang telah dibentuk sebelumnya di setiap desa. Produk ekowisata yang dijual antara lain Ekowisata Memancing Tradisional di Sungai Sebong, Ekowisata Mendaki Gunung Bintan, Ekowisata Budaya Desa, Ekowisata Bersepeda Melintasi hutan, pantai, perkebunan dan kawasan pemukiman, Ekowisata Memancing ke Tengah Laut, Ekowisata Menjelajah Desa dengan Bersepeda, dsb. Pangsa pasar ekowisata adalah wisman yang berkunjung ke kawasan wisata Lagoi. Kegiatan promosi dan pemasaran dilakukan oleh PT Bintan Resort Cakrawala yang merupakan mitra kerja Yayasan Ekowisata.

Pertanyaan:

Menurut Saudara, dari bacaan di atas, aktivitas apa saja yang memperlihatkan penerapan prinsip-prinsip Pariwisata berkelanjutan?

Buatlah jawaban anda dengan singkat dan jelas

Jawaban dikirimkan via email ke susiana64@gmail.com, plg lambat Sabtu, 11 Oktober 2013 pk. 23.59

Selasa, 01 Oktober 2013

Kulia 6 Ekonomi Pariwisata - PBU 7 UPW

1.       Jelaskanlah yang dimaksud dengan 10 prinsip ekonomi, dan pada saat  kapan suatu barang disebut barang ekonomi
2.       Bagaimana dengan ekonomi pariwisata? Jelaskanlah jawaban Saudara
3.       Apa yang dimaksud dengan hukum penawaran, dan bagaimana ciri khasnya?
4.       Apa yang dimaksud dengan hukum permintaan, bagaimana ciri khasnya?
5.       Apa  beda dari  produk barang dan jasa?

6
di kumpulkan jumat 4 Oktober 2013, pk 23.59 via email susiana64@gmail.com

Kuliah 5 Ekonomi Pariwisata - PBU 7 UPW

1.     Kerjakanlah soal berikut ini 


      Berapakah titik impas dari kasus dalam pasar persaingan sempurna di bawah ini:
Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan     Q = 60 – 10P; dan penawaran barang ditunjukkan dengan persamaan  Q = 5P + 15. dimana Q adalah jumlah barang dan P adalah harga.
 (a)Carilah titik keseimbangan pasar dari permintaan dan penawaran di atas  (ekuilibrium)  

 (b) gambarkan kurva keseimbangan permintaan dan penawaran barang tersebut 

Kerjakan dan di kumpulkan pada Jumat 4 Oktober 2013, pk 23.59
subject: Ekonomi pariwisata -PBU 7 UPW