PERSEPSI
1. Definisi
Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang kita
lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari
lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah
energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna.
Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat,
tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan
kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat
kesamaan persepsi individu,semakin mudah dan semakin sering mereka
berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok
budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :
· Penginderaan
( sensasi ), melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra
peraba, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang
dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi
berlangsungnya komunikasi manusia.penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke
otak untuk diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke
otak untuk ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan
peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan
tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.
· Atensi atau
perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari
sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan,
ingatan dan, proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi
penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu
kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses
sadar maupun tidak sadar.
· Interpretasi adalah,
proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang
tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal
sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi
berurutan).
2. Budaya
dan Persepsi
Faktor – faktor internal bukan saja
mempengaruhi atensi bukan saja mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek
persepsi, tetapi juga mempengaruhi persepsi kita secara keseluruhan, terutama
penafsiran atas suatu rangsangan. Agama, ideologi, tingkat ekonomi, pekerjaan,
dan cita rasa sebagai faktor – faktor internal jelas mempengaruhi persepsi
seseorang terhadap realitas. Denagn demikian persepsi itu terkait oleh budaya (
culture - bound ). Kelompok – kelompok budaya boleh jadi berbeda dalam
mempersepsikan sesuatu. Orang Jepang berpandangan bahwa kegemaran berbicara adalah
kedangkalan, sedangkan orang Amerika berpandangan bahwa mengutarakan pendapat
secara terbuka adalah hal yang baik.
Larry A. Samovar dan Richard
E. Porter mengemukakan 6 unsur budaya yang secara langsung
mempegaruhi persepsi kita ketika kita berkomunikasi dengan orang dari budaya
lain, yakni :
· kepercayaan (beliefs), nilai ( values ),
sikap ( attitude )
· pandangan dunia ( world
view )
· organisasi sosial ( sozial
organization )
· tabiat manusia ( human
nature )
· orientasi kegiatan ( activity
orientation )
· persepsi tentang diri dan orang lain ( perseption
of self and other )
3. Persepsi
selektif, organisasi, dan penafsiran
Setiap orang memperhatikan ,
mengorganisasikan dan menafsirkan semua pengalamannya secara selektif. Stimuli
secara secara selektif artinya, stimuli di urutkan, dan selanjutnya, disajikan
sebuah gambaran yang menyeluruh, lengkap, dan dapat di indera. Tidak mudah
memahami cara orang lain mengorganisasikan sekaligus memikirkan cara kita
sendiri. Setelah stimuli dipersepsi dan diorganisasikan secara selektif,
selanjutnya stimuli ditafsirkan secara selektif pula, artinya stimuli diberi
makna secara unik oleh orang yang menerimanya.
4. Pengamat
/ objek / konteks
Seperti mempersepsi benda mempersepsi orang
lain juga dapat ditinjau dari 3 unsur yaitu :
· pengamat
· objek persepsi
· konteks yang berkaitan denagn objek yang
diamati
Sebagai pengamat anda juga dipengaruhi oleh
atribu –atribut anda sendiri. Misalnya orang cenderung membuat penilaian umum,
positif ataupun negatif. Namun, karena persepsi personal merupakan proses
tradisional, maka atribut – atribut tersebut dapat berubah. Sesekali kesalahan
persepsi dapat diperbaiki. Namun, biasanya suatu kesalahan persepsi diikuti
kesalahan persepsi lainnya. Sehingga, penyimpangan yang terjadi semakin parah.
5. kegagalan dan kekeliruan dalam persepsi
Persepsi kita seringkali tidak cermat. Salah
satu penyebabnya adalah asumsi atau pengharapan kita. Kita mempersepsikan
sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan kita. Beberpa bentuk dan
kegagalan persepsi adalah sebagai berikut :
· Kesalahan atribusi : atribusi adalah proses
internal dalam diri kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain.
· Efek halo : merujuk pada fakta bahwa begitu
kita membentuk kesan menyeluruh mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh ini
cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat- sifatnya
yang spesifik.
· Stereotip : adalah mengeneralisasikan orang
– orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka
berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok.
· Prasangka : suatu kekeliruan persepsi
terhadap orang yang berbeda. Istilah ini berasal dari bahasa latin ( praejudicium ),
yang berarti preseden atau penilaian berdasarkan pengalaman terdahulu.
· Gegar budaya : suatu bentuk ketidak mampuan
menyesuaikan diri, yang merupakan reaksi terhadap upaya sementara yang gagal
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang –orang baru.
6. Bagaimanakah
sebuah pembentukan kesan ?
·
Meperhatikan diri sendiri
·
Konsep diri adalah kesan anda yang relatif
stabil menegenai diri sendiri.
·
Umpan balik adalah sikap yang menunjukan
sikap respon atau menanggapi lawan main
·
Rasa malu
·
Ramalan yang dipenuhi diri sendiri
·
Atribusi pelaku
Kebanyakan orang membentuk kesan atas
oranglain dengan mudah, namun mereka merasa sulit bila diminta menjelaskan
prosesnya. Kesan adalah kata yang kita gunakan untuk penilaian kita.
7. Kesan
Pertama
Penilaian kepribadian digunakan untuk
menjelaskan dan memperkirakan perilaku berdasarkan informasi yang amat
terbatas. Bagaimanakah informasi yang ada dimanfaatkan dalam pembentukan kesan
pertama?. Sebenarnya, setiap orang tampaknya mempunyai teori khusus kepribadian
atau biasa disebut degan teori implisit. Pada intinya istilah in berarti bagaimana
kita memilih dan mengorganisasikan informasi tentangorang lain berdasarkan
perilaku yang kita rasa dimilikinya.
8. Beberapa
variable yang mempengaruhi kecermatan persepsi
Ada beberapa variable yang dapat mempengaruhi
kecermatan dalam persepsi . Berbagai kajian menunjukan sedikitnya tiga
generalisasi yang dapat dibuat
·
Ada orang – orang yang lebih mudah menilai
dari orang –orang lainnya, mungkin mereka lebih terbuka mengenai diri sendiri
·
Beberapa sifat lebih mudah diniai daripada
beberapa sifat lainnya
·
Kita dapat menilai orang lebih baik bila
orang tersebut mirip dengan kita.
Tugas anda:
1.
Bagaimana
menghubungkan persepsi dengan budaya? Jelaskan jawaban Saudara dalam MS word,
dan file dikirim ke susiana64@gmail.com
paling lambat Rabu 28 November 2012 pk
23.59